Halaman

Search

Sabtu, 07 Januari 2012

Perbedaan Lumut dan Alga

Terkadang kita sulit membedakan apakah makhluk hidup berwarna hijau yang licin dan  sering kita temukan di dalam kamar mandi kita adalah lumut atau alga? Apakah tumbuhan hijau yang tumbuh di batang pohon itu lumut atau alga? Dan kami mencoba untuk mengulas secara rinci tentang perbedaan antara lumut dan alga.
Umumnya lumut hidup di tempat – tempat yang lembab. Umumnya pula lumut hidup di darat meskipun juga ada beberapa yang hidup di air. Sehingga lumut disebut dengan Amphibious Plant.
Seperti telah disebutkan di atas, tumbuhan lumut memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan ganggang/algae (tallophyta). Namun selain itu lumut juga memiliki hubungan kekerabatan dengan tumbuhan paku (pterydophyta).
Hubungan kekerabatan dengan algae dapat terlihat pada kesamaannya dalam bentuk tubuhnya yang sederhana, bersifat taloid (bertalus), kekurangan jaringan vaskuler, dan tidak mempunyai akar. Sedangkan hubungan kekerabatan dengan paku dapat ditunjukkan sebagai : gametangium yang letaknya tersembunyi, alat perkembangbiakan utama dengan menggunakan spora, dan bentuk arkegonium yang dimiliki oleh keduanya memiliki karakteristik seperti botol (archegoniata).
Meskipun lumut memiliki hubungan yang dekat dengan algae dan paku, tetap keduanya memiliki perbedaan. Dalam hal ini lumut dianggap lebih maju dari algae, karena lumut :
1.       Umumnya hidup di darat di mana tingkat adaptasi yang lebih tinggi sangat diperlukan.
2.     Telah memiliki kelompok sel buluh pengangkut sekalipun itu masih acak dan telampau sederhana.
3.      Memiliki risoid, daripada tidak sama sekali
4.     Gametangium/Sporogonium bersifat multiselluler yang dilindungi oleh dinding sel – sel steril.
5.      Zygot dapat berkembang menjadi embrio, tidak demikian dengan algae.
Perbedaan antara lumut (Bryophyta) dan algae (Thallophyta)
Bryophyte
Thallophyte
Kebanyakan hidup terrestrial, lembab dan teduh
Kebanyakan hidup di air
Tubuh terdiri dari beberapa lapis sel – sel parenkimatis
Tubuh terdiri dari sel tunggal dan berkembang menjadi filament – filament
Percabangan talus dikotom
Percabangan talus tidak menentu
Sel – sel kloroplas berkembang sangat bagus dan jumlahnya sangat banyak dalam tubuh
Jumlah kloroplas dalam masing – masing sel hanya satu atau dua
Tubuh memiliki porus yang umumnya terdapat pada bagian dorsal tubuh
Tubuh tidak memiliki stomata
Talus mempunyai risoid
Talus tidak mempunyai risoid
Reproduksi seksual selalu bertipe oogamus (persatuan gamet berflagela dan tidak)
Reproduksi seksual bervariasi : oogamus, isogamus, maupun anisogamus (ukuran beda dan bentuk sama)
Reproduksi aseksual : Apogami (terbentuknya gametofit tanpa melalui terbentuknya spora, missal pada jaringan spora) dan Apospori (terbentuknya gametofit tanpa melalui terbentuknya spora, missal pada jaringan sporofit)
Reproduksi aseksual menggunakan oozoospora dengan tipe spora : Aplanospora, akinet, dan hypnospora
Reproduksi vegetative kadang terjadi dengan fragmentasi, gemma, tunas cabang, maupun tuber
Reproduksi vegetative dengan pembelahan sel dan fragmentasi filament talus
Organ seksual bersifat multisel dan terllindung oleh jaket sel – sel steril
Organ seksual bersifat unisel dan tidak terlindung
Terbentuk embrio
Tidak terbentuk embrio
Talus heteromorfik
Talus homomorfik
Sporofit berkembang baik dan tergantung pada gametofit
Sporofit hidup bebas, tidak tergantung gametofit
Tubuh tumbuhan lumut masih berupa talus sebagai lembaran daun atau telah memiliki daun yang masih sangat sederhana dan hanya terdapat risoid. Meskipun tubuh tumbuhan lumut berwarna hijau tetap tidak terdapat variasi dalam bentuk plastida yang mengandung klorofil a dan b.
Salah satu anggapan yang mendukung bahwa lumut lebih maju daripada algae adalah karena lumut umumnya hidup di darat dengan alasan yang telah tersebut di atas. Alasan tersebut di atas adalah benar adanya karena lumut memiliki penyesuaian terhadap kehidupan terrestrial yang cukup baik, di antaranya :
  • Lumut memiliki risoid untuk melekat dan menghisap air
  • Pada tubuhnya terdapat sel – sel epidermis serta penebalan dinding sel sebagai perlindungan terhadap kekeringan
  • Memiliki porus pada permukaan talus untuk mempermudah proses pengambilan CO2 dalam pelaksanaan fotosintesis
  • Memiliki lapisan sel – sel steril yang melindungi sel kelamin agar tidak kekeringan
  • Spora yang berdinding tebal
Jadi, dari penjelasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa makhluk hidup yang licin dan berwarna hijau yang sering kita temukan di kamar mandi adalah alga. Sedangkan, sejenis makhluk hidup berwarna hijau yang dapat kita jumpai di batang pohon tertentu adalah lumut.


Perbedaan Lumut dan Alga

Terkadang kita sulit membedakan apakah makhluk hidup berwarna hijau yang licin dan  sering kita temukan di dalam kamar mandi kita adalah lumut atau alga? Apakah tumbuhan hijau yang tumbuh di batang pohon itu lumut atau alga? Dan kami mencoba untuk mengulas secara rinci tentang perbedaan antara lumut dan alga.
Umumnya lumut hidup di tempat – tempat yang lembab. Umumnya pula lumut hidup di darat meskipun juga ada beberapa yang hidup di air. Sehingga lumut disebut dengan Amphibious Plant.
Seperti telah disebutkan di atas, tumbuhan lumut memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan ganggang/algae (tallophyta). Namun selain itu lumut juga memiliki hubungan kekerabatan dengan tumbuhan paku (pterydophyta).
Hubungan kekerabatan dengan algae dapat terlihat pada kesamaannya dalam bentuk tubuhnya yang sederhana, bersifat taloid (bertalus), kekurangan jaringan vaskuler, dan tidak mempunyai akar. Sedangkan hubungan kekerabatan dengan paku dapat ditunjukkan sebagai : gametangium yang letaknya tersembunyi, alat perkembangbiakan utama dengan menggunakan spora, dan bentuk arkegonium yang dimiliki oleh keduanya memiliki karakteristik seperti botol (archegoniata).
Meskipun lumut memiliki hubungan yang dekat dengan algae dan paku, tetap keduanya memiliki perbedaan. Dalam hal ini lumut dianggap lebih maju dari algae, karena lumut :
  1. Umumnya hidup di darat di mana tingkat adaptasi yang lebih tinggi sangat diperlukan.
  2. Telah memiliki kelompok sel buluh pengangkut sekalipun itu masih acak dan telampau sederhana.
  3. Memiliki risoid, daripada tidak sama sekali
  4. Gametangium/Sporogonium bersifat multiselluler yang dilindungi oleh dinding sel – sel steril.
  5. Zygot dapat berkembang menjadi embrio, tidak demikian dengan algae.
Perbedaan antara lumut (Bryophyta) dan algae (Thallophyta)
Bryophyte
Thallophyte
Kebanyakan hidup terrestrial, lembab dan teduh
Kebanyakan hidup di air
Tubuh terdiri dari beberapa lapis sel – sel parenkimatis
Tubuh terdiri dari sel tunggal dan berkembang menjadi filament – filament
Percabangan talus dikotom
Percabangan talus tidak menentu
Sel – sel kloroplas berkembang sangat bagus dan jumlahnya sangat banyak dalam tubuh
Jumlah kloroplas dalam masing – masing sel hanya satu atau dua
Tubuh memiliki porus yang umumnya terdapat pada bagian dorsal tubuh
Tubuh tidak memiliki stomata
Talus mempunyai risoid
Talus tidak mempunyai risoid
Reproduksi seksual selalu bertipe oogamus (persatuan gamet berflagela dan tidak)
Reproduksi seksual bervariasi : oogamus, isogamus, maupun anisogamus (ukuran beda dan bentuk sama)
Reproduksi aseksual : Apogami (terbentuknya gametofit tanpa melalui terbentuknya spora, missal pada jaringan spora) dan Apospori (terbentuknya gametofit tanpa melalui terbentuknya spora, missal pada jaringan sporofit)
Reproduksi aseksual menggunakan oozoospora dengan tipe spora : Aplanospora, akinet, dan hypnospora
Reproduksi vegetative kadang terjadi dengan fragmentasi, gemma, tunas cabang, maupun tuber
Reproduksi vegetative dengan pembelahan sel dan fragmentasi filament talus
Organ seksual bersifat multisel dan terllindung oleh jaket sel – sel steril
Organ seksual bersifat unisel dan tidak terlindung
Terbentuk embrio
Tidak terbentuk embrio
Talus heteromorfik
Talus homomorfik
Sporofit berkembang baik dan tergantung pada gametofit
Sporofit hidup bebas, tidak tergantung gametofit
Tubuh tumbuhan lumut masih berupa talus sebagai lembaran daun atau telah memiliki daun yang masih sangat sederhana dan hanya terdapat risoid. Meskipun tubuh tumbuhan lumut berwarna hijau tetap tidak terdapat variasi dalam bentuk plastida yang mengandung klorofil a dan b.
Salah satu anggapan yang mendukung bahwa lumut lebih maju daripada algae adalah karena lumut umumnya hidup di darat dengan alasan yang telah tersebut di atas. Alasan tersebut di atas adalah benar adanya karena lumut memiliki penyesuaian terhadap kehidupan terrestrial yang cukup baik, di antaranya :
  • Lumut memiliki risoid untuk melekat dan menghisap air
  • Pada tubuhnya terdapat sel – sel epidermis serta penebalan dinding sel sebagai perlindungan terhadap kekeringan
  • Memiliki porus pada permukaan talus untuk mempermudah proses pengambilan CO2 dalam pelaksanaan fotosintesis
  • Memiliki lapisan sel – sel steril yang melindungi sel kelamin agar tidak kekeringan
  • Spora yang berdinding tebal
Jadi, dari penjelasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa makhluk hidup yang licin dan berwarna hijau yang sering kita temukan di kamar mandi adalah alga. Sedangkan, sejenis makhluk hidup berwarna hijau yang dapat kita jumpai di batang pohon tertentu adalah lumut.