Terkadang kita sulit membedakan apakah makhluk hidup berwarna hijau yang licin dan sering kita temukan di dalam kamar mandi kita adalah lumut atau alga? Apakah tumbuhan hijau yang tumbuh di batang pohon itu lumut atau alga? Dan kami mencoba untuk mengulas secara rinci tentang perbedaan antara lumut dan alga.
Umumnya lumut hidup di tempat – tempat yang lembab. Umumnya pula lumut hidup di darat meskipun juga ada beberapa yang hidup di air. Sehingga lumut disebut dengan Amphibious Plant.
Seperti telah disebutkan di atas, tumbuhan lumut memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan ganggang/algae (tallophyta). Namun selain itu lumut juga memiliki hubungan kekerabatan dengan tumbuhan paku (pterydophyta).
Hubungan kekerabatan dengan algae dapat terlihat pada kesamaannya dalam bentuk tubuhnya yang sederhana, bersifat taloid (bertalus), kekurangan jaringan vaskuler, dan tidak mempunyai akar. Sedangkan hubungan kekerabatan dengan paku dapat ditunjukkan sebagai : gametangium yang letaknya tersembunyi, alat perkembangbiakan utama dengan menggunakan spora, dan bentuk arkegonium yang dimiliki oleh keduanya memiliki karakteristik seperti botol (archegoniata).
Meskipun lumut memiliki hubungan yang dekat dengan algae dan paku, tetap keduanya memiliki perbedaan. Dalam hal ini lumut dianggap lebih maju dari algae, karena lumut :
1. Umumnya hidup di darat di mana tingkat adaptasi yang lebih tinggi sangat diperlukan.
2. Telah memiliki kelompok sel buluh pengangkut sekalipun itu masih acak dan telampau sederhana.
3. Memiliki risoid, daripada tidak sama sekali
4. Gametangium/Sporogonium bersifat multiselluler yang dilindungi oleh dinding sel – sel steril.
5. Zygot dapat berkembang menjadi embrio, tidak demikian dengan algae.
Perbedaan antara lumut (Bryophyta) dan algae (Thallophyta)
Bryophyte | Thallophyte |
Kebanyakan hidup terrestrial, lembab dan teduh | Kebanyakan hidup di air |
Tubuh terdiri dari beberapa lapis sel – sel parenkimatis | Tubuh terdiri dari sel tunggal dan berkembang menjadi filament – filament |
Percabangan talus dikotom | Percabangan talus tidak menentu |
Sel – sel kloroplas berkembang sangat bagus dan jumlahnya sangat banyak dalam tubuh | Jumlah kloroplas dalam masing – masing sel hanya satu atau dua |
Tubuh memiliki porus yang umumnya terdapat pada bagian dorsal tubuh | Tubuh tidak memiliki stomata |
Talus mempunyai risoid | Talus tidak mempunyai risoid |
Reproduksi seksual selalu bertipe oogamus (persatuan gamet berflagela dan tidak) | Reproduksi seksual bervariasi : oogamus, isogamus, maupun anisogamus (ukuran beda dan bentuk sama) |
Reproduksi aseksual : Apogami (terbentuknya gametofit tanpa melalui terbentuknya spora, missal pada jaringan spora) dan Apospori (terbentuknya gametofit tanpa melalui terbentuknya spora, missal pada jaringan sporofit) | Reproduksi aseksual menggunakan oozoospora dengan tipe spora : Aplanospora, akinet, dan hypnospora |
Reproduksi vegetative kadang terjadi dengan fragmentasi, gemma, tunas cabang, maupun tuber | Reproduksi vegetative dengan pembelahan sel dan fragmentasi filament talus |
Organ seksual bersifat multisel dan terllindung oleh jaket sel – sel steril | Organ seksual bersifat unisel dan tidak terlindung |
Terbentuk embrio | Tidak terbentuk embrio |
Talus heteromorfik | Talus homomorfik |
Sporofit berkembang baik dan tergantung pada gametofit | Sporofit hidup bebas, tidak tergantung gametofit |
Tubuh tumbuhan lumut masih berupa talus sebagai lembaran daun atau telah memiliki daun yang masih sangat sederhana dan hanya terdapat risoid. Meskipun tubuh tumbuhan lumut berwarna hijau tetap tidak terdapat variasi dalam bentuk plastida yang mengandung klorofil a dan b.
Salah satu anggapan yang mendukung bahwa lumut lebih maju daripada algae adalah karena lumut umumnya hidup di darat dengan alasan yang telah tersebut di atas. Alasan tersebut di atas adalah benar adanya karena lumut memiliki penyesuaian terhadap kehidupan terrestrial yang cukup baik, di antaranya :
- Lumut memiliki risoid untuk melekat dan menghisap air
- Pada tubuhnya terdapat sel – sel epidermis serta penebalan dinding sel sebagai perlindungan terhadap kekeringan
- Memiliki porus pada permukaan talus untuk mempermudah proses pengambilan CO2 dalam pelaksanaan fotosintesis
- Memiliki lapisan sel – sel steril yang melindungi sel kelamin agar tidak kekeringan
- Spora yang berdinding tebal
Jadi, dari penjelasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa makhluk hidup yang licin dan berwarna hijau yang sering kita temukan di kamar mandi adalah alga. Sedangkan, sejenis makhluk hidup berwarna hijau yang dapat kita jumpai di batang pohon tertentu adalah lumut.